BALANCED
SCORECARD
Pada awalnya, Balanced Scorecard diciptakan
untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif
yang hanya berfokus pada sektor keuangan saja, tanpa memperhatikan sektor non
keuangan. Sistem pengukuran kinerja yang hanya menekankan pada sektor keuangan
membuat perusahaan sulit untuk berkembang. Oleh karena itu pada tahun 1990,
Nolan Norton Institute, bagian riset kantor akuntan publik KPMG di USA yang
dipimpin oleh David P. Norton, mensponsori studi tentang “Pengukuran Kinerja
dalam Organisasi Masa Depan.”
Hasil studi tersebut diterbitkan
dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard- Measures That
Drive Performance” dalam Harvard Business Review (Januari-Februari 1992).
Hasil studi tersebut menyimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di
masa depan diperlukan ukuran komprehensif yang mencakup empat perspektif yaitu
perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta
pembelajaran dan pertumbuhan.